Jumaat, 1 Julai 2016

selamat hari raya part II

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun.
Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.
Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.
Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.
Ya Allah ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana meeka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak

selamat hari raya

''6bulan''
terjagaku yang masih dibuai mimpi indah bagaikan baru sahaja aku tidur lena rupanya telah pagi pun menjelang,lekas aku bangun dari tempat tidur ku lalu membuka tingkap.ku lihat burung berterbangan berkejaran bebas terbang kesana kemari menacari makanan..andai aku dapat menjadi seekor burung teringin aku melihat dunia di luar sana tetapi aku tidak bisa terbangan.mendengar burung berkicau indah sunguh merdu sekali..bagaikan alam ku lihat bersatu bila angin sepoi-sepoi bahasa seakan akan menari mengikut rentak irama yang disiulkan seekor burung murai.

aku berjalan di sekitai kampung melihat anak-anak kecil bermain di tepi sawah padi,sambil berkejaran teringat waktu kecil dulu siapa penjahat yang kena tangkap polis iya kalah..memang tidak ku dapat lupakan kenangan terindah.kini aku telah masuk kealam perkerjaan mencari rezeki yang halal dan wang ringgit yang boleh untuk terus hidup aku walaupun aku hidup sebagai sebatang kara.aku selama hidup ini hanya tinggal dengan bapa saudara aku sendiri yang telah lama pergi meninggalkan aku sendiri yang masih belum sedia untuk hidup sendiri.sebelum bapa saudara aku pergi ke rahmatulnya aku telah di begi sepucuk surat berserta gambar ibu dan bapa ku,bapa saudara aku telah menceritakan aku siapa ibu kandung dan bapa kandung aku sendiri,dikatakan ibu kandung aku masih hidup dan bapa kandung aku telah lama pergi sebelum aku di lahirkan.baru aku tahu yang aku masih punya seorang ibu,tapi dimanakah dia sekarang????

aku bercita-cita hendak keluar dari kampung yang sangat jauh dari segi pembangunan,dan peluang perkerjaan aku sangat nipis,aku tidak mahu berkerja di panggil sebagai hang kebun atau penoreh getah,kini aku telah keluar dari kampung menuju ke ibu kota.setelah aku mendapat perkerjaan di ibu kota sebagai pencuci kereta aku sangat gembira dengan gaji yang ada sekrang aku masih mampu untuk terus hidup..setelah lama aku tinggal di ibu kota aku mendapat ramai kawan terutamanya geng kaki moto mereka sangat baik dengan ku..sampai satu masa aku terkena tangkap polis nasib aku tidak kena penjara gara gara aku dikatakan ada mengambil dadah dan ujian air kencing aku pun lulus, selepas 24jam baru aku dibebaskan dari lokap.

pada suatu hari aku terjatuh pengsan di tempat kerja dan aku di gegaskan dihanta kehospital,pada keesokan harinya aku telah sedar yang aku di wad sakit,pada petang itu datang seorang doktor yang cantik aku mulai terpikat dengannya,setelah aku mendapat tahu mendengar apa yang di sampai oleh doktor azura aku berasa sedih dan kecewa yang aku hanya boleh hidup untuk 6 bulan lagi..

aku berjalan sendiri bagaikan pengemis yang tidak tahu mana arah tujunya aku berjalan mengelilingi kota terbesar dan aku berhenti di sebuah pondok tempat rehat ku lihat taman permainan,dan kanak-kanak riyang bermain,aku mula tersenyum..aku berasa lapar aku membuka beg aku yang ada dibekalkan aku makanan sedikit untuk mengurangkan dari lapa..semasa aku mencari minuman aku terjumpa sekeping gambar ibu ku..aku mulai berasa rindu hendak berjumpa ibuku aku mulai hendak mencari kasih sayang seorang ibu..aku melihat alamat gambar belakang lalu aku mulai mencari ibu ku disebuah tempat.

hari demi hari telah pun berganti..malam berganti siang..siang berganti malam..bulan berganti bulan ku mencari ibu ku bertanya kepada orang ramai sesiapa yang kenal ibu ku..masa semakin suntuk bagiku 6 bulan bagaikan 6 jam sahaja ku rasakan..hampir separuh pelusuk ibu kota aku mencari dimanakah ibu aku sekarang..masa hanya tinggal 30 hari lagi untuk aku terus hidup..penyakit yang aku alami sekarang ni semakin parah dikatakan tiada ubat untuk mengobati penyakit aku.

pada suatu masa aku terjumpa seorang lelaki dalam lingkungan 50an iya tahu dimana ibu ku berada sekarang..iya menunjukan rumah yang ibu ku berada sekarang,aku melihat sebuah banglo besar kereta mewah dan aku terlihat seorang anak gadis yang comel bertudung keluar dari rumah hendak menuju ke taman bunga.lalu aku menekan loceng

tingggggg tonggggg....
datang seorang makcik pendek orangnya lalu bertanya''cari siapa?''
aku terus berkata''aku mahu berjumpa puan haliza.''
Mak cik itu berkata lagi''puan haliza tiada di rumah puan keluar siang tadi.''
aku membalas balas balik kata-katanya''tidak apalah esok aku datang''
pada keesokan paginya aku datang lagi kerumah banglo.aku melihat seorang perempuan bersama anak gadis yang aku lihat semalam dan seorang budak lelaki bermain sambal main gamenya duduk di taman bunga..

tinggggg tonggggg
datang seorang gadis yang ku lihat tadi lalu bertanya''maaf encik mencari siapa??''
aku membalas''nak jumpa puan haliza''
lalu gadis itu memanggil seorang perempuan.''encil ini puan haliza kenpa??''
aku berkata lagi''awak haliza binti osman kan???
iya pun menjawap''ye saya tu''
ku pandang mata ibu ku yang aku tidak penah kenal selama ini akhirnya berjumpa jua,dengan air mata yang jatuh ketanah aku pohon kasih sayang seorang ibu aku mengambil kesempatan pada bulan puasa ini untuk mengadu meluahkan perasaan yang telah lama ku pemdamkan..aku rindu wahai ibu jangka hayat aku tidak lama lagi untuk aku bersama mu..
puan haliza melihat situasi itu pun telah kaku kenapa lelaki itu menangis,anak kepada puan haliza balqis pun hairan kenapa pemuda itu menangis..

ibu......aku terus memanggil panggilan ibu kepada ibu aku haliza, puan haliza lagi sekali terkejut terus berkata ‘’awak ni siapa dan kenapa panggil saya ibu,awak salah orang ni’’aku berkata ‘’aku anakmu muhammad putera zairi anak halim,yang telah lama mu tinggalkan lagi  sejak aku dilahirkan lagi..''
puan haliza terus menjerit membuka pintu pagar terus memelukku''ibu minta maaf anak ku..bukan ibu sengaja tinggalkan kamu wahai anakku..ibu pergi meninggalkan kamu sebab ibu mencari rezeki untuk mencari belanja susu mu..ibu selalu kirimkan duit,pakaian,wang surat..''
dalam pelukan ibu aku membalas kat-katanya bersama air mata ku yang yang jatuh menjawapnya''ibu tipu..kalau ibu sayang aku mengapa ibu tidak mengambilku''ibuku menjawap''bukan ibu tidak mahu mengambil mu,ada sewaktu ketika ibu mendapat surat yang engkau telah meninggal dunia akibat sakit''aku melihat keluarga rumah itu mendengar perbualan aku dan ibu ku datang seorang budak lelaki''ibu mengapa ibu tidak ceritakn pada kami yang ibu penah ada anak dan izul tidak penah ada abang,izul nak memiliki seorang abang..''puan haliza terus memeluk anaknya gadisnya dan anak paling bongsunya''sekarang akak dan adik dah ada abang yang boleh menambah kemesraan kita''

tinggal 7 hari lagi untuk aku pergi perasaan sayang dan rindu telah mulai ada,kemesraan kelurga itu mulai baru hendak bermula bahagia bersama ku dato hasan telah mula menyuruh ku memanggil iya ayah sebab dato hasan seorang yang berpendidikan dan beragama..hari berganti hari tiba masa yang di nanti nantikan..aku turun dengan wajah sedih ku lihat semua keluarga dah berkumpul di ruang tamu..aku membawa hadiah kepada mereka sebagai tanda terima kasih kerana telah menjaga ku dengan baik.

assalammualaikum..
waalaikumsalam
zulkifli''abang bawa apa tu..''
balqis''yelah akak nak tahu gak apa tu abang??''
ibu''apalah kamu berdua ni abang belum duduk lagi dah bising''
dato hasan''duduklah zairi''
aku senyum melihat  sahaja dan aku mulai bicara''adekk,ini baju hadiah dari abang,ambillah akak ni abang beli minggu lepas untuk raya tahun ni.ayah,zairi minta maaf kalau jam tangan baju raya ni murah sebab zairi beli kat pasar malam..ni untuk ibu tersayang baju yang dapat zairi beli''
adek''abang..cantikknya baju niii dan perminan nii..terima kasih abang''
aku membalas balik''sama sama adek''
balqis''akak tak penah dapat baju raya dari abang sendiri ini kali pertama dapat jumpa abang yang baik hati''
aku menjawap’’tidak mengapa akak abang ikhlas memberinya’’
dato''ehh tidak mengapa zairi,inikan dah cukup berharga untuk ayah terima kasih cantik jam tangan ni''
ibu''terima kasih anak ibu hihi ''ibu terus mencium dahi ku.
balqis''ibu raya ni akak nak kenalkan kat semua kawan-kawan akak yang akak ada abang lawa..hihi''
ibu''okey akak,raya ni kita ajak abang jalan jalan kan suamiku'
adek''adek nak ajak abang main di genting island bulan depan''
dato''ayah okey saja,bagai mana dengan kamu zairi??''
aku diam seketika termenung dan aku menjawap dengan perasaan sedih''sebenarnya zairi tak boleh''
ibu''kenpa??
aku''zairi sebenarnya dah tiba waktu untuk pergi''
balqis''abang nak tinggalkan kami.. abang nak g mana???''

aku membals''sebenarnya aku dah tidak boleh hidup lama lagi,jangka hayat aku telah tiba,wahai ibu,terima kasih kerana kerana sudi anggap aku anak mu..ayah terima kasih jaga ibu selama ni..adek dan kakak abang minta maaf kerana tidak dapat temankan koorang,jadilah anak yang soleh sentiasa mendengar cakap ibu dan ayah dan paling penting dirikan solat sebagai tiang agama''aku berdiri tiba tiba aku terus terjatuh ke lantai..disitu aku melihat mereka menjerit memanggil nama ku..aku melihat adik adik aku ayah dan ibu yang tersayang..maaf aku tidak dapat bersama mu untuk luangkan lagi masa..masa terlalu singkat aku terpaksa hembuskan nafas terakhir aku..aku pergi dulu selamat tinggal.ibu yang tersayang.

Jumaat, 24 Jun 2016

sajak cinta remaja 2016

''MENANTI WAKTU SENJA''


aku berdiri menanti akan dirimu tiba..
berdiri aku di puncak tertinggi gunung bawah bayu..
menjadi lambang megah kebanggaan bumi tercinta penduduk sabah..
aku berdiri menanti dirimu tiba..
disini aku menulis sajak tercinta yang aku bena yang telah banyak ditelan
zaman.dulu engkau disanjung dan kini engkau tidak ku lihat betapa megahnya engkau berkibar
di atas bumi tercinta..
wahai anak-anak muda,bangkitlah engkau menjadi seorang insan berguna..
walaupun engkau tidak kaya,tetapi engkau kaya dari segi ilmu dan pengetahuan..waktu mu telah tiba yang di nanti-nantikan seluruh kepulauan borneo sabah dan sarawak waktu senja telah pun tiba

SAJAK CINTA REMAJA 2016

''SEDIH''


KISAH CINTAKU TERAMAT PERIH 
KEKASIH PERGI MAIN HATI
AKU DISINI HANYA MERENDUNG
BETAPA HANCUR HIDUP INI..

SEDIH KU KALAU DICERITAKAN PADA SEMUA ORANG
SEDIH KU SIMPAN SENDIRI SAHAJA
SEDIH KERANA CINTA KU DIKIANATI

SEDIH KALAU DICERITAKAN
SEDIH KU SIMPAN SENIDRI
SEDIH KERANA KU TERSAKIT

SEDIH...SEDIH..